PENGARUH PERBEDAAN KONSENTRASI EKSTRAK ETANOL DAUN AWAR-AWAR (Ficus septic Burm F.) DALAM SEDIAAN GEL PADA KARAKTERISTIK FISIK SEDIAAN DAN PENYEMBUHAN LUKA BAKAR KULIT KELINCI SECARA MAKROSKOPIS MIKROSKOPIS
Abstract
Luka bakar merupakan rusak atau hilangnya jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas. Daun awar-awar (Ficus septic Burm F.) yang merupakan tanaman liar yang memiliki kandungan flavonoid, saponin dan tanin yang berpotensi untuk pengobatan luka bakar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi ekstrak etanol daun awar-awar dalam sediaan gel pada karakteristik fisik sediaan dan penyembuhan luka bakar secara makroskopis dan mikroskopis. Penelitian ini menggunakan 10 ekor kelinci jantan galur New Zealand yang berumur 4 – 6 bulan dengan berat badan 2 – 3 kg. Kelompok perlakuan meliputi P1, P2, P3 dengan konsentrasi ekstrak berturut-turut 1,5%; 4,5%; dan 7,5%, kontrol negatif (basis gel), dan kontrol positif (ekstrak placenta bovine 10% dan neomisin sulfat 0,5%). Pengamatan makroskopis berupa persen penyembuhan luka bakar setiap harinya dan mikroskopis berupa skoring serbukan sel radang limfosit pada hari ke-4 pasca perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi ekstrak yang ditambahkan mempengaruhi karakteristik fisik sediaan dan penyembuhan luka bakar kulit kelinci secara makroskopis mikroskopis. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak yang ditambahkan, maka nilai pH, daya lekat, viskositas, dan daya washable menurun, sedangkan daya sebar semakin meningkat. Selain itu persen penyembuhan luka bakar dan serbukan sel radang limfosit jumlahnya juga semakin meningkat.
References
Argamula, G., 2008, Aktivitas Sediaan
Salep Ekstrak Batang Pohon Pisang
Ambon (Musa paradisiaca var sapientum)
dalam Proses Persembuhan Luka
pada Mencit (Mus musculus albinus),
Skripsi, Fakultas Kedokteran Hewan
Institut Pertanian Bogor
Ashok, P., K., dan Upadhyaya, K., 2012,
Tannins are Astringent, Journal of
Pharmacognosy and Phytochemistry,
, 45 – 50
Gul, N., Y., Topal, A., Cangul, T., dan
Yanik, K., 2007, The Effects of
Topical Tripeptide Copper Complex
and Helium-Neon Laser On Wound
Healing in Rabbits, Journal
compilation, 19, 7 – 14
Junqueira, L., C., 2007, Persiapan
Jaringan Untuk Pemeriksaan
Mikroskopik Histologi Dasar: teks
dan atlas, Edisi kesepuluh, Jakarta,
EGC
Moenadjat, 2003, Luka Bakar
Pengetahuan Klinik Praktis, Jakarta,
Balai Penerbit FK UI
Negara, R., F., K., Ratnawati, R., dan Sli,
D., D., 2014, Pengaruh Perawatan
Luka Bakar Derajat II Menggunakan
Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper
betle Linn.) terhadap Peningkatan
Ketebalan Jaringan Granulasi pada
Tikus Putih (Rattus norvegicus)
Jantan Galur Wistar, Majalah
Kesehatan FKUB, 1, 86 – 94
Rahman, S., Kosman, R., dan Mukrima, I.,
, Efek Ekstrak Etanol Daun
Awar-Awar (Ficus septica Burm.F)
Terhadap Kemampuan Epitelisasi
Pada Tikus (Rattus norvegicus),
Jurnal Bionature, 2, 112 – 116
Rismana, E., Rosidah, I., Prasetyawan, Y.,
Bunga, O., dan Erna, Y., 2013,
Efektivitas Khasiat Pengobatan Luka
Bakar Sediaan Gel Mengandung
Fraksi Ekstrak Pegagan Berdasarkan
Analisis Hidroksiprolin dan
Histopatologi Pada Kulit Kelinci,
Buletin Penelitian Kesehatan, 45 –
Tungadi, R., dan Abdulkadir, W., 2015,
Burn Wound Healing Effect of
Trembesi (Samanea saman) Leaves
Extract Gel on Rats (Rattus
novergicus), International Journal of
PharmTech Research, 7, 601 – 605