FORMULASI SALEP EKSTRAK AIR TOKEK (Gekko gecko L.) UNTUK PENYEMBUHAN LUKA
Abstract
ABSTRAK
Luka topikal merupakan cedera fisik yang mengakibatkan kerusakan jaringan kulit. Proses penyembuhan yang cepat tanpa bekas luka sangat diharapkan. Ekstrak air tokek (Gekko gecko L.) dengan kandungan asam amino berkhasiat sebagai penyembuh luka, supaya praktis dan efektif maka diformulasikan dalam bentuk sediaan salep. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh perbedaan tipe basis dan kadar ekstrak pada karakteristik fisik sediaan salep dan proses penyembuhan luka. Salep ekstrak air tokek dibuat dalam enam formula berdasarkan perbedaan tipe basis dan konsentrasi kadar ekstrak (FI= basis hidrokarbon, FII= basis serap, dengan konsentrasi ekstrak A=12,5%, B=25% dan C= 50%). Sediaan salep yang diperoleh dilakukan uji organoleptik (tekstur, warna dan bau), uji homogenitas, uji sifat fisik (daya sebar, daya lekat, viskositas dan pH) dan uji aktivitas penyembuhan luka pada tikus putih jantan dengan metode Morton. Data uji sifat fisik dianalisis dengan uji two-way anova dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi basis dan konsentrasi ekstrak berpengaruh pada warna dan tekstur serta sifat fisik sediaan salep (P < 0,05). Hasil uji aktivitas penyembuhan luka menunjukkan bahwa sediaan salep basis serap kadar ekstrak sampai dengan 25% memberikan kecepatan penyembuhan yang efektif.
References
Allen, L. V., (Editor), 2002, The Art, Science, and Technology of Pharmaceutical Compounding, 2nd Ed., 277-299, American Pharmaceutical Assosiation, Washington D. C.
Ansel, H. C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh Farida Ibrahim, Edisi keempat, 492-494, Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Aulton, M. E., 2007, Aulton’s Pharmaceuticals, The Design and Manufacture of Medicines, 3rd Ed., 383-385; 392-394; 405-409, Churchill Livingstone Press, New York.
Babu, M., Gnanamani, A., Radhakrishan, N., and Priya, K., 2002, Healing Potential of Datura Alba on Burn Wounds in Albino Rats, J. Ethnopharmacol, vol. 83, 193-199.
Bensky, D., and Gamble, A., 1993, Chinese Herbal Medicine Materia Medica Revised Edition, 338, Eastland Press Incorporated, USA.
Corsetti, G., D’Antona, G., Dioguardi, F. S., and Rezzani, R., 2010, Topical Application of Dressing with Amino Acids Improves Cutaneous Wound Healing in Aged Rats, J. Acta Histochemica Elsevier, vol. 112, 497- 507.
Das, I., 2010, A Field Guide to the Reptiles of South-East Asia: Myanmar, Thailand, Laos, Cambodia, Vietnam, Peninsular Malaysia, Singapore, Sumatra, Borneo, Java, Bali, New Holland Publisher.
Dermawan, A., Arianto, A., and Bangun, H., 2013, Study of The Effect of Tween 80 and Palm Kernel Oil on in vitro Ascorbic Acid Penetration Through Rabbit Skin, International Journal of Pharm Tech Reseach, vol. 5, no.3, 965-972.
Depkes RI., 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, 7; 9; 18; 186; 551; 687; 713; 823; 1037-1039, Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Gadekar, R., Saurabh, M. K., Thakur, G. S., and Saurabh, A., 2012, Studi of Formulation, Characterisation and Wound Healing Potential of Transdermal Patches of Curcumin, Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research, vol. 5, 4, 225-230.
Ganju, K., and Pathak, A. K., 2013, Evaluation of Wound Healing Activity of The Polyherbal and Euphorbia Hirta Formulations, Africa Journal of Pharmacy and Pharmamacology, vol. 7 (33), 2333-2340.
Hasyim, N., Pare, K. L., Junaid, I., Kurniati, A., 2012, Formulasi dan Uji Efektivitas Gel Luka Bakar Ekstrak Daun Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata L.) pada Kelinci (Oryctolagus cuniculus), Majalah Farmasi dan Farmakologi, vol. 16, no. 2, 89-94.
Labrador-Grenfell Health, 2008, Skin and Wound Care Manual, Newfounland and Labrador Health Boards Association.
Lachman, L., Lieberman H. A., dan Kanig J. L., 1986, Teori dan Praktek Farmasi Industri, diterjemahkan oleh Siti Suyatmi, Edisi ketiga, 1091-1096, Universitas Indonesia Press.
Naibaho, O. H., Yamlean, P. V. Y., Wiyono, W., 2013, Pengaruh Basis Salep Terhadap Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.) Pada Kulit Punggung Kelinci Yang Dibuat Infeksi Staphylococcus aureus, Pharmacon Jurnal Ilmiah Unsrat Manado, vol. 2, no. 2, 27-33.
Pongsipulung, G. R., Yamlean, P. V. Y., dan Banne Y., 2012, Formulasi dan Pengujian Salep Ekstrak Bonggol Pisang Ambon (Musa paradisiaca var. sapientum (L.)) Terhadap Luka Terbuka Pada Kulit Tikus Jantan Galur Wistar, Pharmacon Jurnal Ilmiah, Universitas Sam Ratulangi, Manado, vol. 1, 2.
Sabale, P., Bhimani, B., Prajapati, C., and Sabale, V., 2012, An Overview of Medicinal Plants as Wound Healers, Journal of Applied Pharmaceutical Science, vol. 2 (11), 143-150.
Schramm, G., 1998, A Practical Approach to Rheology and Rheometry, 2nd Edition, 20-21, Gebrueder HAAKE GmbH Karlsruhe, Federal Republic of Germany.
Rahmawati, D., Sukmawati, A., dan Indrayudha, P., 2007, Formulasi Krim Minyak Atsiri Rimpang Temu Giring (Curcuma heyneana Val&Zijp): Uji Sifat Fisik dan Daya Anti Jamur terhadap Candida Albicans secara in Vitro, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Muhamadiyah Surakarta.
Voigt, R., 1984, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, diterjemahkan oleh Soendani Noerono S., Edisi kelima, 381; 551-553; Gadjah Mada University Press.
Wild, T., Rahbarnia, A., Kellner, M., and Sobotka, L., 2010, Nutrition, Journal Nutrition Elsevier, vol. 26, 862-866.