UJI EFEKTIVITAS ANTIPIRETIK DARI EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG KEMBANG SEPATU ( Hibiscus rosa-sinensis L) PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus)

  • Hamidah Sri Supriati
  • Apif Pramana Juardi
  • Febrianika Ayu Kusumaningtyas
Keywords: Kulit Batang Kembang Sepatu (Hibiscus Rosa-sinensis L), Antipiretika, Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus)

Abstract

ABSTRAK

 

Kembang sepatu merupakan tanaman semak suku malvaceae yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis. Salah satu khasiatnya adalah sebagai antipiretik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas antipiretik ekstrak etanol  kulit batang kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis L) dan mengetahui konsentrasi efektif ekstrak etanol  kulit batang kembang sepatu pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus). Jenis penelitian ini adalah eksperimen laboratorium dengan design pre-test post test with control group. Hewan uji yang digunakan sebanyak 15 ekor tikus putih yang dibagi dalam 5 kelompok perlakuan. Masing-masing kelompok terdiri dari 3 ekor tikus. Setiap kelompok diberikan larutan ekstrak dengan konsentrasi 50%, 25%, 12.5%, larutan parasetamol sebagai kontrol positif dan akuades sebagai kontrol negatif. Setiap 30 menit diukur suhu rektal tikus selama 180 menit pada kelompok perlakuan. Hasil uji statistik anova dua arah, menunjukkan bahwa ekstrak kulit batang kembang sepatu memiliki efek antipiretik, dan pada konsentrasi 50% sangat efektif memberikan efek antipiretik.

References

Amlot, P., 1997. Demam dan Berkeringat, dalam : Wash T. D, Kapita Selekta Penyakit dan Tempi, EGC, Jakarta

Anonim,2013. Isolasi dan identifikasi flavonoid http:// rizkaritonga.blogspot.co.id /2013/ 04/ bab-i-pendahuluan-senyawa-metabolit. html (diakses 10 Januari 2016)

Anonim,2012. Gambar struktur paraseramol http://starfish7-koga.blogspot.co.id /2012/ 08/ mekanisme-hepatotoxicity parasetamol.html (diakses 12 januari 2016)

Ansel, H.C., 1989. Pengantar Bentuk Sedian Farmasi. Jakarta : UIPress.

Antony, P.,2003. Pemrograman Borland Delphi 6 (Edisi 4), Penerbit ANDI Offset, Yogyakarta.

Aziz, S., 2008. Kembali Sehat Dengan Obat (Mengenal Manfaat dan Bahaya Obat), Edisi 2. Jakarta : Pustaka Populer Obor.

DepKes RI, 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

DepKes RI, 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

Dinarello, C.A., and Gelfand, J.A., 2005. Fever and Hyperthermia. In: Kasper, D.L., et. al., ed. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 16th ed. Singapore: The McGraw-Hill Company, 104-108.

Djamhuri, A.,1995, Synopsis Farmakologi dengan Terapan Khusus di Klinik dan Keperawatan, Edisi 1, 76, Hipokrates, Jakarta

Dorland, 2000. Kamus Kedokteran. Edisi 26. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Ermawati, E.F, 2010. Efek antipiretik ekstrak daun pare (momordica charantia l.) Pada tikus putih jantan. Surakarta : Universitas Sebelas Maret Fakultas Kedokteran

Goodman & Gilman., 1975. Dasar Farmakologi Terapi volume 1. Edisi 10, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Guyton dan Hall, (1997). Buku Ajar Farmakologi Kedokteran. Edisi 9, EGC, Jakarta

Guyton. (1990), Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit Edisi III. EGC. Jakarta

Guyton, C. Arthur; Hall, E. John., 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11. Jakarta : EGC

Katzung, B.G., 2002. Farmakologi Dasar Dan Klinik. Edisi II. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Lestari, H; Suharmiati. 2006. Cara Benar Meracik Obat Tradisional. Jakarta : Agromedia Pustaka, 2006.

Li, H.L. 1959. The Garden Flowers of Chin. The Ronald Press Company New York, pp:137

Lutfiana syarifah, 2010. Efek antipiretik ekstrakherba meniran (phyllanthus niruri .L) terhadap tikus putih (rattus norvegicus) dengan demam yang diinduksi vaksin DPT. Surakarta : Universitas Sebelas Maret Fakultas Kedokteran.

Mangkoewidjojo., 1988. Pemeliharaan, Pembiakan, dan Penggunaan Hewan Percobaan di Daerah Tropis. Jakarta : UIPress.

Mutschler, E., 1986, Dinamika Obat : Buku Ajar Farmakologi dan Toksikologi, diterjemahkan oleh Widianto, M.B., dan Ranti, A.S., Edisi Kelima, 157-158, Penerbit ITB, Bandung.

Nelwan, R.H.H. 2006. Demam: Tipe dan Pendekatan, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I. Edisi IV. Jakarta : Balai Penerbit FK UI.

Nuraini, D.N., 2014. Aneka Daun Berkhasiat Untuk Obat. Jakarta : Penerbit Gava Medika.

Price, A. Sylvia; Wilson, M. Lorraine., 2005. Patofiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi 6 Volume 1. Jakarta : EGC

Robbinson, T., 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, Edisi VI, Hal 191-216, Diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata, ITB, Bandung.

Shukla, Y.N. & Mishra, M., 2001, A Hydroxyacid and Sterols From Hibiscus rosa-sinensis, Indian Drugs. 38: 543.

Sherwood, L. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 2. Jakarta;EGC

Sachdewa, A. & Khemani, L.D., 2003, Effect of Hibiscus rosa sinensis Linn.Ethanol Flower Extract On Blood Glucose and Lipid Profile in Streptozotocin Induced Diabetes in Rats, Journal of Ethnopharmacology, 89: 61-66.

Sudoyo dkk, 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit FKUI

Sugiyanto, 1995. Petunjuk Praktikum Farmasi Edisi IV. Labolatorium Farmasi dan Taksonomi UGM.

Tjay, T.H; Rahardja K., 1993. Swamedikasi . Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Tjay, T.H; Rahardja K., 2007. Obat-Obat Penting. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.

Voigt R. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Gadjah Mada Universitas Press. Yogyakarta

Wash, T. D., (1997), Kapita Selekta Penyakit dan Tempi, EGC, Jakarta

Wikipedia, (2016). Kembang sepatu https : // id . wikipedia .org /wiki /Kembang sepatu

Wilmana, P.F., (1995). Analgesik-Antipiretik,Analgesik Anti-Inflamasi Non Steroid dan Obat Pirai : Farmakologi dan Terapi. Edisi ke 4. Jakarta. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Halaman : 217- 218

Wijayakusuma, H.M., dkk. 1994. Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia. Jilid II. Jakarta: Pustaka Kartini.

Published
2016-10-01
How to Cite
Supriati, H. S., Juardi, A. P., & Kusumaningtyas, F. A. (2016). UJI EFEKTIVITAS ANTIPIRETIK DARI EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG KEMBANG SEPATU ( Hibiscus rosa-sinensis L) PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus). Media Farmasi Indonesia, 11(2). Retrieved from https://mfi.stifar.ac.id/MFI/article/view/70